Pada suatu keluarga Betawi dikawinkanlah tiga anak
perempuannya secara bersamaan, setelah acara perhelatan selesai tibalah
malam pertama dan tentunya masuk kamarlah ketiga pengantin baru
tersebut. Dengan maksud untuk mengetahui keharmonisan ketiga anak
perempuannya, dilakukan pengecekan pada tengah malamnya.
Di depan pintu kamar anak tertuanya terdengar suara lembut mendayu-dayu.
"Wah, bu ternyata anak pertama kita bertipe 'romantis'" kata bapak kepada ibunya menarik kesimpulannya.
Di depan pintu kedua terdengan suara gaduh. "Anak kedua ketiga kita bertipe 'agresif' rupanya," kata si bapak.
Setelah sampai di pintu ke tiga, tidak terdengar suatu suara pun, ditunggu lima, sepuluh, setengah jam tetap sunyi. "Wah kok tidak terdengar apa-apanya bu, bagaimana kalau kita intip saja?" kata bapak.
Si ibu dengan penasaranpun langsung mengiyakan ajakan si bapak.
Pada saat yang bersamaan dari dalam terdengar suara tersedak anak perempuannya : "Aah fafaf fagi fenak-fenak fok fiintif."
Di depan pintu kamar anak tertuanya terdengar suara lembut mendayu-dayu.
"Wah, bu ternyata anak pertama kita bertipe 'romantis'" kata bapak kepada ibunya menarik kesimpulannya.
Di depan pintu kedua terdengan suara gaduh. "Anak kedua ketiga kita bertipe 'agresif' rupanya," kata si bapak.
Setelah sampai di pintu ke tiga, tidak terdengar suatu suara pun, ditunggu lima, sepuluh, setengah jam tetap sunyi. "Wah kok tidak terdengar apa-apanya bu, bagaimana kalau kita intip saja?" kata bapak.
Si ibu dengan penasaranpun langsung mengiyakan ajakan si bapak.
Pada saat yang bersamaan dari dalam terdengar suara tersedak anak perempuannya : "Aah fafaf fagi fenak-fenak fok fiintif."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar